Menyambut Tahun Ajaran Baru 2023/2024 Sekaligus Menyambut Mahasiswa Baru, DEMA FTK INISNU Temanggung bersama dengan Civitas Akademika Adakan Ziarah Muasis

Dalam rangka menyambut tahun ajaran baru 2023/2024 kepengurusan DEMA FTK INISNU Temanggung bersama civitas akademika mengajak seluruh keluarga besar mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk melaksanakan Ziarah Muasis di makam K.H Abdul Hadi Shofwan pendiri INISNU Temanggung di Jampirejo Temanggung dan juga di makam Drs. H. Moch. Muchji MM di Maron Temanggung. Beliau adalah orang yang ditunjuk untuk memimpin dan mengelola perguruan tinggi pada waktu itu yang sekarang menjadi INISNU, Senin (18/09/2023). Selain dalam rangka menyambut tahun ajaran baru, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar mahasiswa dan juga dosen fakultas tarbiyah, serta untuk mengenalkan tentang sejarah para muasis INISNU Temanggung dan sejarah berdirinya INISNU Temanggung.

Kegiatan ziarah dibuka dengan sambutan dari sedulur Dea Puji Saputri sebagai demisioner ketua HMPS PAI yang sekaligus menjabat sebagai ketua DEMA FTK INISNU Temanggung. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan doa yang dipimpin oleh Bapak Drs. Abdul Muchit,M.Ag.

Setelah pembacaan tahlil dan doa, kemudian ada sedikit sambutan dari demisioner ketua HMPS PAI yang sekarang menjabat sebagai ketua umum DEMA FTK INISNU Temanggung yaitu sedulur Dea Puji Saputri. Dalam sambutanya beliau menjelaskan sejarah singkat tentang siapa itu K.H. Abdul Shofwan sebagai muasis dan pendiri INISNU Temmanggung dan juga mengenai sejarah didirikannya INISNU Temanggung. K.H. Abdul Hadi Shofwan merupakan pendiri INISNU Temanggung yang pada saat itu bernama FHI UNNU Surakarta. Selain sebagai pendiri INISNU Temanggung, Beliau juga pernah menjabat sebagai ketua Tanfidziyah PCNU Jawa Tengah dan juga ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah. Tidak hanya itu, beliau juga pernah menjabat sebagai kepala desa di Jampirejo Temanggung dan juga beliau menjadi pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Huda Al-Hidayah Jampirejo Temanggun. “Tadinya nama simbah K.H. Abdul Hadi Shofwan adalah Hadi Shofwan saja. Namun setelah beliau pulang dari pesantren di Jawa Timur, beliau diberi nama tambahan oleh kyai nya menjadi Abdul Hadi Shofwan.” Kata sedulur Dea Puji Saputri.

Simbah K.H. Abdul Hadi Shofwan lahir dari seorang ayah yang bernama H. Zaenuri bin H. Thoyib dan dari seorang ibu yang bernama Maidah yang merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Beliau hanya mengenyam pendidikan formal sampai dengan SR (Sekolah Rakyat). Setelah mengenyam pendidikan formal, Simbah K.H Abdul Hadi Shofwan memperdalam ilmu agama tentang Al-Qur’an di pondok pesantren di desa Soropaten, Bandongan, Magelang yang diasuh oleh Simbah Kyai Shobari. Kemudian beliau meneruskan nyantri di Pondok Pesantren Watucongol, Muntilam, Magelang yang diasuh oleh Simbah Kyai Dalhar, kemudian beliau melanjutkan nyantri di Pondok Pesantren Jampes Kediri Jawa Timur yang diasuh oleh Simbah Kyai Ihsan Bin Dahlan.

Perguruan Tinggi Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung yang sebelumnya bernama STAINU Temanggung didirikan oleh Simbah K.H. Abdul Hadi Shofwan. STAINU Temanggung mulai beroperasi pada tahun 1969. Pada waktu itu, perguruan tinggi ini bernama Fakultas Hukum Islam (FHI) Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta, Jawa Tengah di Temanggung. Pembukaan FHI- UNNU ini diresmikan oleh dekan FHI-UNNU Surakarta yaitu K.H. Zubair, yang disaksikan oleh H. Masjcun Sjofwan SH (Bupati Kepala Derah Tingkat II Temanggung pada waktu itu). Perguruan tinggi yang berada dibawah naungan Nahdlatul Ulama ini, memulai perkuliahan yang dilaksanakan di kompleks Pondok Pesantren al-huda Jampirejo. FHI-UNNU terus berkembang pada waktu itu yang kemudian pada tahun ajaran 1988/1999 FHI-UNNU Temanggung berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Islam Nahdlatul Ulama (STISNU) Temanggung. Pada periode STISNU pembelajaran masih berada di kompleks Mualimin Jampirejo dan kantor PCNU Temanggung. Selang beberapa waktu, pembelajaran dipindahkan di kampus II, Jl. Dr. Wahidin 2A, yang kemudian perguruan ini berubah nama menjadi STAINU (Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama) Temanggung. STAINU Temanggung menyelenggarakan dua program studi, yaitu program studi Peradilan Agama yang kemudian pada tahun 1998/1999 menjadi program studi Al-Ahwal  Al-Syakhsiyah (Hukum Perdata Islam). Fakultas Syariah dan program studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah. Dan kemudian pada tanggal 25 Januari Tahun 2021 STAINU Temanggung resmi berganti menjadi Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *